1. Pilihlah Jurusan Berdasarkan Minat, Bakat, dan Kemampuan adik-adik
Banyak orang yang gagal dalam
SNMPTN karena terlalu percaya diri. Percaya diri sangatlah boleh, tapi harus melihat kemampuan pribadi
kalian
juga. Lihat minat, bakat, dan kemampuanmu. Dengan nilai-nilaimu yang
telah kau dapat sejauh ini, kira-kira dimana adik-adik akan diterima
dengan nilai yang adik-adik capai.
Kenyataannya, saat ini banyak sekali mahasiswa yang sudah ada di
universitas negeri yang malah hengkang. Hal ini yang mereka sebut
sebagai “salah jurusan”. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang
terlalu memaksakan diri. Mereka sudah tahu bahwa jurusan itu tidak
mereka minati, lebih lagi tidak sesuai dengan kemampuan mereka, tapi
mereka masih ngotot untuk mengambil jurusan itu.
Alhasil, ketika menjalani perkuliahan, banyak sekali hal-hal yang
membuat mereka tertekan dan tidak nyaman sehingga mereka lebih memilih
untuk keluar dan pindah.
Maka dari itu, janganlah adik-adik termasuk ke dalam golongan orang yang
memaksakan kehendak. Ukurlah dulu sampai dimana batas kemampuanmu.
Sehingga nantinya adik-adik akan nyaman menjalani perkuliahan dan tidak
akan hengkang.
2. Yang Akan Menjalani Perkuliahan Adalah adik-adik, Bukan Orangtua adik-adik
80 persen masalah yang biasa muncul di bimbingan konseling
menjelang SNMPTN adalah siswa yang galau karena orangtua mereka. Tidak
selamanya orangtua memiliki keputusan yang sama dengan sang anak.
Ketika orangtua memaksa adik-adik untuk memilih
pilihan mereka, yang bukan pilihan
adik-adik banget, janganlah takut. Adik-adik bisa menolaknya. Adik-adik
punya hak atas masa depan. Coba jelaskan pada orang tuamu secara halus.
Adik-adik buat mereka percaya bahwa adik-adik sudah cukup dewasa untuk
menentukan apa yang menjadi minat, bakat, dan kemampuanmu. Ingatlah
bahwa yang akan menjalani perkuliahan nanti adalah dirimu sendiri, bukan
ayah atau ibumu.
3. Sesuaikan Pilihanmu Dengan Ekonomi Keluarga
Sebelum memilih universitas negeri, carilah dulu perincian dana atau biaya kuliah yang akan adik-adik keluarkan selama menempuh
pendidikan. Lalu, adik-adik sesuaikan biaya kuliahmu dengan pendapatan ayah
dan ibumu. Jangan sampai ketika sudah semester empat atau lima,
adik-adik harus hengkang karena orang tuamu tak sanggup lagi membiayai
perkuliahanmu.
4. Alumni SMA Memperngaruhi Citra SMA adik-adik
Alumni juga memegang peran besar disini. Kakak tingkat dari SMA
adik-adik yang juga ada di jurusan yang adik-adik tuju. Semakin besar
IPK atau semakin banyak prestasi mereka, maka akan semakin besar juga
peluang
diterimanya adik-adik. Sebaliknya, jika citra mereka di kampus jelek,
maka sekolahmu akan dipandang jelek juga oleh panita SNMPTN. Peluang
adik-adik akan semakin kecil jika dahulu kakak kelas adik-adik diterima
di PTN tersebut melalui jalur SNMPTN namun tidak di ambil.
5. Hati-hati dengan Lintas Jurusan
Buat adik-adik yang berasal dari jurusan IPS sementara ingin kuliah di
jurusan IPA atau sebaliknya, diharapkan lebih berhati-hati. Lihat dulu
kebijakan dari universitas negeri yang ingin adik-adik tuju. Pastikan
mereka memperbolehkan lintas jurusan. Karena tidak semua universitas
memperbolehkan lintas jurusan. Biasanya juga untuk lintas jurusan peluang lulusnya akan semakin berkurang, apalagi lintas jurusan dari IPA ke IPS.
6. Apakah Sekolahmu Masuk Daftar Blacklist?
Blacklist ialah dihapusnya sebuah
sekolah dari daftar calon mahasiswa baru di universitas tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Jadi, jika sekolahmu terkena blacklist oleh suatu
universitas akan berdampak kepadamu juga. adik-adik tidak akan diterima
di universitas tersebut. Pastikan kalau universitas negeri yang
adik-adik pilih, dulunya tidak ada kakak tingkatmu yang meninggalkan
universitas itu sebelum melakukan verifikasi.
adik-adik juga harus memilih jurusan dengan sepenuh hati dan jangan setengah hati. Jika adik-adik sudah dinyatakan lulus
SNMPTN dan tidak mengambilnya, maka akan berdampak besar dengan adik-adik kelasmu nanti. Sekolahmu akan masuk daftar blacklist
dan adik-adik kelasmu tidak akan diterima di universitas itu lagi dalam
jangka waktu tertentu karena
PTN itu merasa dilecehkan.
7. Cara Mengurutkan Pilihan Jurusan
Urutkanlah pilihanmu berdasarkan prioritas keinginanmu. Pilihan pertama,
berarti itu jurusan yang paling adik-adik inginkan. Dan begitu pula
seterusnya. Karena berdasarkan survei tahun 2012, 92 persen undangan
diterima di pilihan pertama. Jadi berhati-hatilah dalam mengurutkan pilihan jurusan.
8. Konsekuensi Nilai
Perhatikan nilaimu dari semester pertama sampai semester akhir. Apakah
nilaimu konsekuen atau tidak. Konsekuen di sini maksudnya adalah nilaimu
dari semester pertama sampai semester akhir mengalami kenaikan atau
minimal tetap, bukan mengalami penurunan. Misalnya pelajaran matematika,
semester satu 70, semester dua 73, semester tiga 74, semester empat 76,
dan semester lima 80. Perhatikan nilai matematika tadi, nilainya terus
mengalami kenaikan dari semester ke semester. Itu menunjukkan bahwa
nilai matemati adik-adik sudah konsekuen.
9. Prestasi Akademik dan Non Akademik
Jangan lupa lampirkan prestasi tertinggimu selama di sekolah. Baik
prestasi akademik maupun non akademik. Diusahakan, prestasi yang
dikirimkan memiliki hubungan dengan jurusan yang adik-adik pilih.
Misalnya, jika adik-adik ingin mengambil jurusan kedokteran,
lampirkanlah piagam penghargaan telah memenangkan
lomba PMR. Agar piagam itu sendiri menjadi bahan pertimbangan diterimanya adik-adik di jurusan itu.
10. Akreditasi Sekolah
Terpandangnya sekolahmu karena akreditasi atau prestasinya di mata
kabupaten, kota, provinsi, nasional, dan internasional akan menjadi
pertimbangan bagi mereka untuk menerima adik-adik menjadi mahasiswa
baru. Bahkan akreditasi juga mempengaruhi jumlah siswa yang diterima
dari sekolah adik-adik. Sebagaimana kita ketahui bahwa sekolah yang
- akreditasi A, 75% terbaik di sekolahnya;
- akreditasi B, 50% terbaik di sekolahnya;
- akreditasi C, 20% terbaik di sekolahnya;
- akreditasi lainnya, 10% terbaik di sekolahnya.